Minggu, 11 Maret 2012

PELUANG dan PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH


        PELUANG dan PENGEMBANGAN
USAHA KECIL MENENGAH

Suatu usaha dimulai karena adanya suatu peluang bisnis dan kertertarikan pada keuntungan yang diiharabkan Dari usaha tersebut. Mewujudkan peluang menjadi kenyataan adalah proses yang memerlukan waktu relatif cukup lama.Waktu yang diperlukan untuk mengatur prasyarat, seperti menjajaki layak tidaknya suatu usaha tersebut, pencariansumber modal, ketersediaan bahan baku, sumber daya alam dan tenaga krja yang tersedia serta ketersediaan pasar untuk menyalurkan barang atau jasa.

Pengembangan usaha kecil dan menengah dalam menghadapi pasar regional dan global harus didasari pada upaya yang keras dan terus menerus diusahakan UKM sekurang-kurangnya mempunyai keunggulan komparatif, bahkan sangat diharapkan mempunyai keunggulan kompetitif. Pendekatan klaster bisnis merupakan upaya pengembangan usaha UKM secara sistemik, sehingga UKM yang ada di dalamnya mempunyai peluang untuk menjadi usaha yang
handal dan kompetitif. Strategi pengembangan usaha UKM harus atas dasar kekuatan dan tantangannya, olehkarena itu harus ditopang secara kuat terutama oleh adanya akses ke sumber dana, pasar, sumber bahan baku, teknologi dan Informasi serta manajemen.

A. Sekilas Mengenai Kondisi Perekonomiandan Pentingnya UKM
Prospek ekonomi dunia diprakirakan membaik pada tahun 2004 dan selanjutnya melambat pada tahun 2005-2006. Di lain pihak prospek ekonomi Indonesia tahun 2004-2006 diprakirakan terus membaik, ditandai oleh pertumbuhan ekonomi yang meningkat secarabertahap hingga sekitar 6 % pada tahun 2006. Kemudian dilihat dari kontribusi sektoral, maka sektor industri, sektor perdagangan dan sektor pertanian diprakirakan menjadi sektor utama
pertumbuhan PDB tahun 2004-2006 (Miranda S.Goeltom, 2004). Walaupun terdapat kecenderungan perbaikan perekonomian Indonesia di masa mendatang sebagai dampak dari kondisi ekonomi global, regional dan adanya perbaikan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan ekonomi domestik, tampaknya perlu diwaspadai kemungkinan adanya beberapa isu kritis yang sering menghambat pertumbuhan ekonomi suatu negara, diantaranya adalah:
(1) Tingginya pengangguran,
(2) Rendahnya investasi,
(3) Biaya ekonomi tinggi.
Isu tingginya penganguran dan ekonomi biaya tinggi merupakan isu lama dan klasik yang selama ini belum dapat diatasi dengan baik. Kemudian isu rendahnya investasi merupakan produk dari kekurang percayaan investor terhadap kondisi perekonomian Indonesia, termasuk di dalamnya masalah politik dan keamanan. Kemungkinan isu kritis tersebut berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi Indonesia ke depan. Oleh karena itu, harus cepat direspon oleh semua pihak, terutama pihak pemerintah khususnya dalam menen-tukan kebijakan pengembangan ekonomi nasional pada tahun 2005-2009.

B. Analisis Usaha Kecil Menengah
Masalah ekonomi biaya tinggi hanya dapat diatasi dan diselesaikan dengan baik, apabila keberadaan pemerintahan yang bersih dan jujur dan bertanggung jawab (good governance) diupayakan secara sunguh-sungguh dan berkesinambungan. Apabila ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka akan berdampak secara langsung terhadap penurunan terhadap ekonomi biaya tinggi, baik yang terjadi di pemerintahan maupun yang dilakukan oleh para pengusaha, termasuk pengusaha dengan skala kecil dan menengah. Paling tidak biaya untuk perijinan, restribusi dan pajak serta sejenisnya dapat mengurangi beban para pengusaha kecil dan menengah. Kemudian masalah masih tingginya pengangguran, dapat dikurangi secara nyata apabila kemudahan bagi pengembangan UKM nyata-nyata terlaksana dengan baik. Semakin banyak jumlah UKM serta semakin berkualitas dan berkembang UKM, maka akan berpeluang untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja.

Dengan berbagai spefikasinya, terutama modalnya yang kecil sampai tidak terlalu besar, dapat merubah produk dalam waktu yang tidak terlalu lama dan manajemennya yang relatif sederhana serta jumlahnya yang banyak dan tersebar di wilayah nusantara, menyebabkan UKM memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap berbagai gejolak ekonomi Berbagai permasalahan mikro yang terdapat pada kebanyakan UKM, dapat menghambat UKM untuk dapat berkembang
dengan baik, terutama dalam mengoptimalkan peluang yang ada. Kondisi tersebut memberikan isyarat bahwa UKM sepantasnya diberikan bantuan sesuai dengan kebutuhannya. Sehubungan dengan permasalahan secara umum yang dialami oleh UKM, Badan Pusat Statistik (2003) mengidentifikasikan sebagai berikut:\

(1) Kurang permodalan
(2) Kesulitan dalam pemasaran
(3) Persaingan usaha ketat
(4) Kesulitan bahan baku
(5) kurang teknis produksi dan keahlian
(6) keterampilan manajerial kurang
(7) kurang pengetahuan manajemen keuangan
(8) iklim usaha yang kurang kondusif (perijinan, aturan/perundangan)

C. Identifikasi Peluang Bisnis

Dengan demikian mengidentifikasi peluang-peluang bisnis baru, merupakan suatu hal yang tidak mudah bagi para pengusaha terutama bagi para pemula. Karakteristik dari hal baru tersebut yang membuat pekerjaan menjadi sulit, karena fakta yang diperoleh untuk membuktikan kasus atau yang mendukung untuk investasi hanya sedikit.
Ada 2 fase pendekatan utuk mengidentifikasi peluang bisnis, yaitu :
(1) Fase untuk menemukan gagasan
(2) Fase utuk mengidentifikasi peluang bisnis dalam kaiytannya dengan
Gagasan Empat (4) tempat untuk memperoleh gagasan-gagasan peluang bisnis baru, yaitu :
1. Diri Sendiri
2. Pelanggan
3. Pasar
4. Produk yang gagal
Empat langkah yang harus diselesaikan dalam menjalankan bisnis, yaitu :


1. Analisis persoalan
Langkah penting pertama adlah analisis persoalan, mengapa orang yakin bahwa setiap gagasan produk yang dikembangkan akan berhasil dan memberi keuntungan atau provit.

2. Analisis situasi
Analisis situasi ini tujuannya untuk menghasilkan pengetahuan yang perlu untuk menentukan secara tepat apa yang dituntut dalam mengembangkan gagasan agar sukses dipasaran.

3. Merumuskan
Kalau pengetahuan tentang analisis bisnis sudah mencukupi, mulailah dengan langkah ketiga. Merumuskan dan memeriksa hal-hal yang tidak atau belum diketahui yang dapat melahirkan atau justru akan memporak porandakan gagasan bisnis atau usaha.

4. Mensurvei pelanggan sasaran
Langkah ke-4 yaitu melakukan riset mengenai pelanggan sasaran. Supaya berhasil, perusahaan harus bisa memproduksi barang yang sifatnya unik, lain dari yang lain sehingga diminti dari pada produk pesaingnya

Contoh usaha sukses (Majalah BISNIS KITA edisi 10/1 Januari 2005.
Mr.Celup’s Sugiarto, Thomas Linardi dan Mulyadi Wijaya mendapat ide bisnis jualan makanan seafood dari Malaysia, dimana makanan yang dipesan pelanggan dicelupkan dulu dalam adonan panas sebelum disajikan. Ia mengadaptasi dengan nama yang unik, karena melalui tahapan celup, maka menanamkan usahanya sebagai Mr. Celup’s. dengan nama itu, Mr. Celup’s pun dikejar-kejar pemikat yang ingin “mencelup” makanan khas itu. Saat ini, tawaran kerja sama untuk membesarkan nama Mr. Celup’s mudah ditemui diberbagai kota di Indonesia. Sesekalipun ide usaha ini tidak orisinil, tetapi dengan pemilihan nama yang unik, bisnis tersebut meledak.

D. Strategi Pengembangan UKM

Strategi yang diterapkan dalam upaya mengembangkan UKM di masa depan terlebih dalam menghadapi pasar bebas di tingkat regional dan global, sebaiknya memperhatikan kekuatan dan tantangan yang ada, serta mengacu pada beberapa hal sebagai berikut:

1.      Menciptakan iklim usaha yang kondusif dan menyediakan, lingkungan yang mampu mendorong pengembangan UKM secara sistemik, mandiri dan berkelanjutan
2.       Mempermudah perijinan, pajak dan restribusi lainnya,
3.      Mempermudah akses pada bahan baku, teknologi dan informasi
4.      Menyediakan bantuan teknis (pelatihan, penelitian) dan pendampingan dan manajemen (SDM,keuangan dan pemasaran) melalui BDSP.
5.      Secara rutin BDSP melakukan pertemuan, lokakarya model pelayanan bisnis yang baik dan tepat
6.      Mendorong BDSP untuk masing-masingmemiliki keahlian khusus (spesialis), seperti: di bidang Pengembangan SDM, Keuangan, Pemasaran. Ini terutama diperlukan bagi upaya pelayanan kepada usaha menengah yang pasarnya regional dan global
7.      Menciptakan sistem penjaminan kredit (financial guarantee system) yang terutama disponsori oleh pemerintah pusat dan daerah
8.       Secara bertahap dan berkelanjutan mentransformasi sentra bisnis (parsial) menjadi kluster bisnis (sistemik). Pengembangan UKM berarti disamping meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan usaha UKM tersebut, juga dapat dijadikan andalan dalam meningkatkan Pembangunan perekonomian Indonesia. UKM yang dapat diandalkan untuk bersaing di pasar regional dan global, adalah UKM yang mengusahakan produk mem-punyaii keunggulan komparatif dan atau keunggulan
9.      Pemerintah mendukung UKM dengan cara memberikan modal
10.  Memberikan kesempatan untung memberikan pelatihan kepada UKM agar dapat meningkatkan kualitas dan mutu produksi
11.  Bekerja sama dengan UKM lainnya agar dapat memperkuat usaha masing-masing
12.  melakukan promosi untuk meningkatnya penjualan baik berupa media massa,elekronik, maupun media cetak.

13.  Melakukan segmentasi pasar dalam pendistribusian produk agar dapat memaksimalkan setiap produk yang dikeluarkan atau dihasilkan.
14.  Memberikan motivasikepada karyawan melalui training
15.  Menciptakan produk yang unik agar dapat menarik para pelanggan
16.  Memberikan pelayanan / servis yang baik kepada para pelanggan



v REFERENSI
·         research.amikom.ac.id/index.php/KIM/article/download/3423/1759
·         Panji Anoraga: 2007. Pengantar Bisnis. Jakarta : Rineta Cipta.
·         Anonimous: 2003.Pengkajian ukungan Finansial dan Non Finansial dalam
·         Pengembangan Sentra bisnis Usaha Kecil dan Menengah.Kerjasama
·         Kementrian Koperasi dan UKM dengan BPS,Jakarta








Ulfa Nurizqi Indah Amalia
                                                                                                                17211212 ( IEA04 )




1 komentar:

  1. minta izin yah untuk mengcopy tugasnya untuk tugas kampus yah, please

    BalasHapus